“NGULIK” adalah Talk Show daring yang mengulas topik-topik humaniora yang diulas secara kritis dengan pendekatan populer. Membuka perspektif kontekstual yang unik sebagai pintu masuk untuk mendorong publik agar memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap keragaman Indonesia.
Menyasar kalangan umum, pemerhati dan peminat isu sosial-budaya serta mahasiswa, bincang daring ini menggunakan sarana pertemuan virtual (googlemeet) dan ditayangkan di Youtube.
Dibawakan oleh Irfan ‘Pepeng’ Nugraha sebagai tuan rumah di hari Jum’at 1 x dalam sebulan.
Budaya minum kopi yang masih lestari telah menembus lintas generasi. Bagi para pencinta kopi, minuman ini tak hanya menjadi bagian dari gaya hidup, namun telah menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari. Kenikmatan kopi tidak dapat dipisahkan dari beragam cerita sejarah di baliknya, seperti kala Belanda membawa kopi untuk ditanam di Nusantara pada masa penjajahan, yang berujung pada penanaman dan distribusi biji kopi ke berbagai pelosok Nusantara di masa berikutnya, sehingga kini masing-masing daerah memiliki kopi khas yang juga menjadi primadona di luar negeri.
Kisah mengenai salah satu komoditas unggulan ini dapat Anda simak selengkapnya dalam program Ngulik: Cerita dalam Secangkir Kopi bersama Abiyatar, dipandu oleh Irfan Nugraha (Yayasan Negeri Rempah) yang berlangsung pada:
Jumat, 23 April 2021
19.00 - 20.30 WIB
Simak video selengkapnya:https://youtu.be/JHrapopqsdQ
#negerirempah #jalurrempah #rempah #rempahrempah #rempahnusantara #spice #spiceroute #spicerouteid #kopi #coffee
Selengkapnya
Tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan komik. Rangkaian cerita berbalut gambar atau ilustrasi ini digemari oleh beragam kalangan usia. Tak disangka, komik juga dapat digunakan sebagai medium untuk menyampaikan pesan-pesan edukatif, terutama mengenai rempah dan sejarah. Perbincangan 'Ngulik' dengan tema Sejarah Nusantara dalam Komik' akan dibahas bersama dengan Aji Prasetyo, dipandu oleh Irfan Nugraha yang akan berlangsung pada:
Jumat, 5 Maret 2021
19.00 - 21.00 WIB
#negerirempah #jalurrempah #rempah #rempahrempah #rempahnusantara #spice #spiceroute #spicerouteid #ngulik #komik #komiksejarah #sejarah #komikrempah
Pelacuran: Fenomena Dunia Pelayaran dan Pelayaran Dunia.
Dalam hingar-bingar narasi kejayaan perdagangan rempah di Nusantara, kita kerap abai dengan sisi gelap yang selalu ada dalam jaringan perdagangan. Perbudakan, kekerasan fisik, sampai pelacuran. Arkeolog senior Junus Satrio Atmodjo mengungkapkan bahwa setengah pelaut pada masa kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara adalah kriminal.
Para kriminal itu merupakan orang-orang terbuang dari lingkungan sosial di negara asalnya. Mereka berlayar untuk mencari sebuah pelarian. Namun, tidak semua orang yang melaut berdasar atas keinginan mereka. Di antaranya ada korban-korban penculikan yang terpaksa menjadi budak dan mengarungi lautan selama 5 sampai 6 tahun.
Pelacur dan pelayaran adalah bagian yang tidak terpisahkan. Beberapa ada yang dijual. Tetapi tidak semua pelacur datang karena terpaksa. Konteks pelacuran adalah negatif. Namun tidak buat para pelayar. Mereka yang mendarat berusaha menjadi manusia kembali. • Mari kita simak Ngulik dengan tuan rumah antropolog Irfan Nugraha untuk memandu perbincangan.
Simak video selengkapnya: https://youtu.be/9kAk3c5ndzY
#negerirempah #jalurrempah #rempah #rempahrempah #rempahnusantara #spice #spiceroute #spicerouteid #ngulikrempah #ngulik #prostitusi #pelacuran
Mereka yang ada Ambon, Ternate, Bali, Kalimantan, hingga Bengal dan Madagaskar pernah diperjualbelikan di era VOC secara lintas benua. Sebelumnya juga, pernah ada perbudakan lokal di tiap daerah tersebut, bahkan Belanda sendiri pun pernah melakukan hal serupa dengan warga etnis lain di Eropa. Dr Dave Lumenta, antropolog dari Universitas Indonesia, meneliti dan mengkaji perbudakan dulu hingga kini. Konsep hak asasi manusia yang banyak digaungkan hari ini akan menjadi satu pencerahan yang positif dalam diskusi khas Negeri Rempah, Ngulik, dipandu oleh Irfan Nugraha (Yayasan Negeri Rempah / Universitas Indonesia) yang diadakan pada:
Jumat, 16 Oktober 2020
Simak video selengkapnya: https://youtu.be/3OwFLnmHen4
#negerirempah #jalurrempah #rempah #rempahrempah #rempahnusantara #spice #spiceroute #spicerouteid #ngulikrempah #ngulik #perbudakan #budak #budakrempah #hakasasimanusia #ham
Kakawin Nagarakretagama (1365) dan Prasasti Pangumulan (902) mencatat hadirnya tuak dan arak dalam setiap perayaan. Serat Centhini (1814) menuliskan 10 peringkat mabuk, beserta resep minuman tuak, tampo (tape), dan legen (siwalan). Bugis memilik ballo, dan Aceh memiliki iljuk. Bagaimana tradisi relasi sosial yang dipersatukan dengan arak ini dipertahankan hingga kini? Raymond Michael Menot meneliti proses fermentasi dan distilasi berbagai bagian tanaman, mulai dari akar hingga buah, yang kemudian dikaitkan dengan tradisi panen raya komunitas adat, atau untuk menjaga kesehatan warga hingga kini. Emond, panggilan karib peneliti Antropologi Budaya dari Universitas Indonesia ini mengungkap bagaimana tradisi 'ngunjuk' sebagai duduk minum bersama dalam suasana guyub akrab harus dibedakan dengan 'ngombe' sebagai minum untuk mabuk.
Dalam Ngulik kali ini, ia juga akan mengungkap banyak rahasia di balik tradisi arak dan tuak di berbagai daerah, dipandu bersama dengan Irfan Nugraha (Yayasan Negeri Rempah). Kisah mengenai minuman arak tradisional ini dapat Anda simak:
Jumat, 18 September 202019.30 - 21.00 WIB
Simak video selengkapnya: https://youtu.be/K_MuJNtNvPs#negerirempah #jalurrempah #rempah #rempahrempah #rempahnusantara #spice #spiceroute #spicerouteid #ngulikrempah #ngulik #arak #tuak