Tunggu Tubang adalah tradisi waris yang berlaku dalam masyarakat Suku Semende, Sumatera Selatan. Suku Semende diduga berasal dari Suku Pasemah, suku yang juga memiliki kekerabatan dengan Suku Melayu dan Suku Komering.
Tubang merupakan sebilah bambu yang terdiri dari beberapa ruas. Bambu ini dipotong sedikit pada salah satu sisinya dan diletakkan menggantung di atas perapian atau tempat memasak. Tubang ini biasanya dipergunakan sebagai tempat menyimpan rempah-rempah bumbu masak.
Tradisi waris di Suku Semende ini seumpama dengan menjaga rempah-rempah atau bumbu masak, yang biasanya dilakukan oleh perempuan. Dalam tradisi ini, harta waris dipercayakan kepada anak perempuan tertua dalam keluarga. Jika berhalangan, maka diturunkan kepada anak perempuan selanjutnya. Harta tersebut umumnya berupa rumah utama dan sawah atau kebun. Perempuan tunggu tubang harus menjaga harta tersebut dan mempergunakan hasilnya untuk menjaga keluarganya.
Tradisi ini diduga muncul sebagai akibat dari budaya merantau yang dianut para pria di Suku Semende. Rumah dan tanah yang ditinggalkan di kampung akhirnya dijaga oleh anak perempuan saat para anak lelaki keluarga tersebut pergi merantau. Para lelaki yang merantau ini pun tetap melestarikan tradisi tunggu tubang di tanah rantau, membuat tradisi ini menyebar di wilayah sebelah barat dan barat daya Provinsi Sumatera Selatan.
Teks: Robby SunataEditor: Pinpin CahyadiFoto: Tropen Museum
#negerirempah #jalurrempah #rempahrempah #rempahnusantara #spicerouteid #spiceroute #tunggutubang #tubang #tradisi #sumateraselatan #semende #pasemah