Smallpox atau yang kita kenal sehari-hari dengan cacar disebabkan oleh virus Variola. Penyebarannya melalui udara. Bila terkena cacar, kulit akan meniadi kemerahan dan berbintik yang mudah pecah, serta berisikan cairan.
Di Indonesia, cacar pertama kali masuk pada tahun 1644. Wabah meluas dari Jawa menuju hingga ke Maluku dan Bali pada abad ke-19. Di Jawa, cacar dianggap sebagai penyakit alamiah, sehingga umumnya mereka menggunakan obat-obatan dari dukun. Dalam Serat Centhini, tertulis rempah krokot, adas, dan pulosari yang diborehkan ke seluruh bagian yang terkena cacar. Orang yang terkena cacar harus diisolasi agar tidak menulari yang lain. Di wilayah lain, karena kurangnya pengetahuan, mereka yang terkena cacar cenderung diusir keluar dari wilayahnya karena dianggap sebagai kutukan.
Di luar negeri, penyakit ini malah dikembangbiakkan sebagai senjata biologi untuk kebutuhan perang. Kekacauan muncul pada 1775-1782, saat perang revolusi Amerika Serikat. Waktu itu, Inggris mengirim warga yang terkena cacar untuk menulari pasukan Amerika.
Secara global, cacar menjadi epidemi pertama yang dapat disembuhkan dengan vaksin. Vaksin cacar ditemukan pada tahun 1796 oleh Edward Jenner. Ia mengembangkannya dari cacar sapi. Tahun 1980, WHO meminta kepada berbagai negara agar tidak mengembangkan kembali virus cacar.
Foto: Science source
Sumber:
Historia. (2019). Gelegar Senjata Biologis Cacar
Wulandari, Ari. (2018). Pandangan Penutur Bahasa Jawa terhadap Cacar: Kajian Etnolinguistik. Yogyakarta: Mozaik
#negerirempah #jalurrempah #rempahrempah #rempahnusantara #spicerouteid #spiceroute #wabahbesardunia #wabah #pandemi #epidemi #cacar #smallpox