Kamis, 23 September 2021
14.00-16.00 WIB
Pembicara:
Moderator: Widya Nayati, Ph.D. (Universitas Gajah Mada)
Tidak hanya permukaannya, bawah laut juga menyimpan banyak potensi. Natali Pearson membahas peninggalan sejarah yang ada di bawah laut, terutama yang berasal dari kapal yang tenggelam. Salah satu kapal tersebut adalah milik Dinasti Tang di abad ke-9 yang tenggelam di sekitar Pulau Belitung. Kebanyakan peninggalan tersebut berupa keramik, meski ditemukan pula rempah.
Jun Kimura menyatakan bahwa ada 5 komoditas yang sering ditemukan di kapal tenggelam pada zaman dahulu, yakni logam, kaca, sutra, keramik, dan rempah. Ini menjadi bukti perdagangan rempah, terutama pada negara asal atau tujuan kapal tersebut. Negara asal tersebut juga menunjukkan perkembangan zaman, teknologi perkapalan, dan komoditas apa yang dianggap berharga saat itu. Perdagangan rempah awal didominasi India, Persia, dan Austronesia. Di era pertengahan, kapal lebih canggih dengan penggunaan logam untuk mengantarkan cendana, lada, dll. Di era kejayaan perdagangan maritim, salah satu komoditas unggulannya adalah secang. Tidak hanya kapal negara-negara Asia, bangkai kapal negara-negara Barat juga ditemukan di bawah laut Asia Tenggara.
Bobby Orillaneda menunjukkan beberapa titik tenggelamnya kapal Eropa, seperti kapal milik Portugis di Kepulauan Verde, Filipina. Komoditas yang dibawa juga keramik, rempah, dan simbol keagamaan seperti rosario. Teknologi kapal Eropa berbeda dengan Asia. Bangkai kapal tersebut dapat menjadi bukti sejarah penting, selain untuk diambil peninggalannya. Beberapa titik ditemukannya bangkai kapal tersebut di Indonesia, seperti diungkapkan Nia Hasanah, misalnya Riau dan Ternate. Untuk pengangkatannya, harus menggunakan cara yang tidak merusak lingkungan, terutama terumbu karang.