Kamis, 24 September
16.30 – 17.30 WIB
Pembicara:
1. JJ Rizal (Sejarawan)
2. Winarni D. Soewarno (Museum Bank Indonesia)
Moderator: Irfan Nugraha (Yayasan Negeri Rempah / Universitas Indonesia)
Kejayaan rempah di masa lalu membuat rempah di masa itu selayaknya mata uang yang bahkan bernilai seperti emas. Rempah termahal di Eropa diantaranya pala, cengkeh, dan lada. Rempah tersebut dihasilkan di Indonesia, tetapi dipasarkan di Eropa oleh pedagang Arab dan Tiongkok dengan harga tinggi. Rempah memicu perkembangan perdagangan internasional. Maraknya perdagangan internasional mendorong munculnya jasa penyedia keuangan, yakni industri perbankan.
JJ Rizal melihat melalui perspektif sejarah yang menarik, di mana pada masa tersebut peredaran uang kadang dianggap tidak wajar dengan adanya kelas ‘orang kaya’. Kelas orang kaya ini juga kerap memamerkan kekayaan mereka. Lahirlah mitos-mitos, misalnya tuyul, sebagai makhluk pencuri uang yang memberi kekayaan pada kelas orang kaya. Mitos ini merupakan tanggapan atas fenomena penumpukan kekayaan dan tabiat kelas orang kaya dengan "menuduh" kelas orang kaya menggunakan makhluk halus untuk keuntungan mereka.