Senin, 21 September 2020
10.00 – 11.00 WIB
Pembicara :
1. Hilmar Farid, Ph.D. (Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI)
2. Dr. Hassan Wirajuda (Ketua Yayasan Negeri Rempah)
Pemerintah, melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, telah berupaya mengembangkan visi dan pemahaman mengenai Jalur Rempah. Upaya ini telah terlebih dahulu dilakukan berbagai komunitas, termasuk Yayasan Negeri Rempah, sebelum Pemerintah turut serta sejak 2016. Baik komunitas maupun pemerintah bekerja sama demi membangun pemahaman mengenai Jalur Rempah dengan ragam perspektif keilmuan, mulai dari sejarah, kebudayaan, dan masih banyak lagi. Sejak 2018, kerja sama makin erat dengan tujuan Jalur Rempah sebagai bagian dari diplomasi budaya yang memperkenalkan kekayaan rempah Indonesia. Komunitas berperan memberi keragaman pandangan mengenai Jalur Rempah, terlebih Jalur Rempah itu sendiri adalah rangkuman budaya Indonesia.
Setidaknya ada tiga tujuan utama pengembangan Jalur Rempah menurut Hilmar Farid: (1) pengembangan keilmuan; (2) identitas kebudayaan Indonesia; (3) dan menjalin hubungan dengan negara lain, karena Jalur Rempah melibatkan banyak lokasi, termasuk negara lain. Penelitian oleh komunitas dan juga pemerintah penting untuk menentukan arti penting Jalur Rempah dalam situasi lokal masing-masing. Hassan Wirajuda menguraikan ketiga tujuan tersebut dengan menyebut "membaca sejarah dalam konteks kekinian" untuk membangun keilmuan dan keragaman dalam Jalur Rempah. Selain itu, pengembangan Jalur Rempah oleh pemerintah Indonesia adalah diplomasi yang damai dan bermanfaat bagi masing-masing daerah atau negara, bukan merugikan dan berdarah-darah seperti di zaman VOC. Melalui diplomasi budaya ini, Indonesia mengambil peran “tangan di atas” yang memberi sumbangsih bagi dunia.